“ Pelajaran Berharga dari Kesederhanaan dan Keterbatasan” (Gerakan UI Mengajar 9 titik 3)

ravialdy hidayat
4 min readApr 9, 2020

Bagiku, Gerakan UI Mengajar sama sekali bukan hanya sekedar mengajar, tetapi juga tentang pembelajaran hidup yang sesungguhnya

Terimakasih atas 25 hari yang sangat berkesan.

Hari terbaik dalam hidup terjadi pada tanggal 30 Januari 2020 di suatu kampung yang katanya “Salah satu kabupaten pelosok Indonesia”. Walaupun begitu, daerah ini telah menjadi rumah kedua di hidupku.

Kejadian itu bermula saat Tuhan memberikan kesempatan bagiku untuk menjadi pengajar di Gerakan UI Mengajar 9 (GUIM 9). Saat itu, aku hanya berpikir bahwa aku akan mengajarkan anak-anak. Yap, aku ingin sekali berbagi dengan mereka. Nyatanya? AKU SALAH BESAR!!

Hari kamis itu tidak seperti biasanya. Cuaca tiba-tiba cukup cerah (Padahal beberapa hari sebelumnya sempat hujan cukup deras, bahkan hingga 2 hari). Aku sedang di rumah untuk menyiapkan barang-barang sekaligus bermain sebentar bersama Waza dan Adel -Adik angkat kesayanganku :)-

Foto bersama adik-adikku yang sering menghibur ku.

Saat aku sedang cukup sibuk merapikan baju, tiba-tiba murid-murid ku kelas 3 yang datang menjemputku di Rumah. Teriakan mereka cukup terdengar keras,

“Pak Aldy..Pak Aldy..Pak…”

Aku pun segera keluar rumah. Alangkah kagetnya aku melihat mereka berlarian menuju ku dan mengatakan,

“Pakk..Ada yang bisa kami bantu?”-Kata Devon, murid yang sangat aktif, tak terkecuali saat pelajarang berlangsung :)

Beberapa murid juga mengatakan, “Pakk.. Jangan pernah lupakan kami yaa..”, “Pakk..Janji ya kesini lagii..”

“Pak, boleh nggak aku peluk Bapak?”

Aku sangat terharu dengan ucapan mereka waktu itu, tetapi ada 1 hal yang benar-benar membuat hidupku berubah. Waktu itu, ada 1 anak yang di awal aku mengajar disana, banyak guru yang sudah nyerah dengan anak ini, bahkan bilang “Anak payah!”

Anak ini bilang, “Pakkk habisini tolong datang ke rumahku ya..”. Aku pun mengiyakannya, apalagi rumahnya tidak jauh dari rumahku. Alangkah kagetnya ketika aku sampai di rumahnya, orangtuanya langsung menyambutku..

​”Terimakasih ya Pak atas ilmunya. Semoga Bapak bisa menjadi orang sukses di masa yang akan datang.”

“Ini ada surat dari Rama, anaknya kemarin malam rela buat surat cukup lama untuk bapak..”

“Oiya Pak, ini juga ada oleh-oleh dari kami yaa..”

Aku pun kembali ke rumah dan sangat kaget ketika membaca surat dari anak ini…

Sebuah surat dari anak yang awalnya aku anggap paling tidak bisa diatur, cukup sering bertengkar dan berbuat iseng dengan temannya. (Untuk melihat detail isi surat, foto surat ada di bawah).

Isi Surat Rama, anak yang awalnya aku anggap paling tidak bisa diatur.

Aku langsung menangis di kamar ketika membaca surat ini…Jujur, awalnya aku menganggap bahwa anak ini adalah anak yang paling tidak bisa diatur di kelas..

Tapi aku harus segera menghapus tangisanku karena sebentar lagi akan ada acara perpisahan di Balai Desa. Alangkah terkejutnya lagi ketika aku sampai di Balai Desa yang ternyata telah ada beberapa orang tua murid yang menunggu saya.

“Pakk.. Ini oleh-oleh dari Riska ya..”

Foto bersama murid-murid kesayanganku, anak kelas 3 SDN Kota Karang, Pesisir Barat, Lampung

Kumpulan momen inilah yang membawaku akan suatu rasa yang tidak pernah kualami sebelumnya.

“YA TUHAN… APA MUNGKIN INI TUJUAN KENAPA AKU ADA DI DUNIA INI?”

Jujur sebelum ikut GUIM 9 aku adalah orang yang seringkali menyalahkan diri sendiri. Setelah ini? Aku sangat bersyukur menjadi diriku yang seperti ini.

“VII..TERNYATA DIRIMU SANGAT BERHARGA!! LIHAT KECERIAAN DAN KEBAHAGIAAN MURID-MURIDMU..LIHAT BETAPA SAYANGNYA MEREKA DENGANMU..”

Dulu aku kira aku akan mengajarkan anak-anak. Nyatanya? Akulah yang belajar banyak dari mereka.. Dulu aku kira aku akan menginspirasi. Nyatanya? Akulah yang terinspirasi.. Dulu aku kira aku akan bisa berbagi. Nyatanya? Akulah yang banyak diberi..

Mungkin benar bahwa kebaikan yang dilakukan akan menembus sekat-sekat perbedaan di antara kita.

Foto bersama keluarga angkat di Kota Karang, Pesisir Barat, Lampung.

Terimakasih Kota Karang dan Way Narta atas pembelajaran hidup yang sesungguhnya.

Catatan* : GUIM = Gerakan UI Mengajar

--

--

ravialdy hidayat

Statistika UI'18 .. Seseorang yang berharap bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat.